MAKALAH FOTOGRAFI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
wr wb
Puji
dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
ridho – Nya penulis dalam hal ini dapat menyelesaikan tugas Fotografi Fashion
yang merupakan salah satu mata kuliah yang ditempuh selama berkuliah di jurusan
Pendidikan Teknik Busana Semester 7 Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
Penulis
juga menyampaikan terimakasih kepada
pihak – pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini, kemudian makalah
ini disampaikan untuk memenuhi tugas dari Bapak Kusminarko Warno dan ibu
Purwosiwi Pandansari selaku dosen mata kuliah Fotografi Fashion.
Penulis
berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca, menyadari bahwa isi dari
makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis senantiasa menerima kritik
dan saran agar dapat menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Yogyakarta, 27 September 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.............................................................................................................. 1
Daftar
isi........................................................................................................................ 2
BAB
I............................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN........................................................................................................ 3
1.1..Latar Belakang Masalah...................................................................................... 3
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................. 4
1.3. Tujuan.................................................................................................................. 4
BAB
II........................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN......................................................................................................... 5
2.1.Definisi Fotografi................................................................................................. 5
2.2.Sejarah
Fotografi.................................................................................................. 5
2.3.Komposisi............................................................................................................. 6
2.3.1 Elemen – elemen visual...................................................................................... 8
2.3.2 Jenis Komposisi............................................................................................... 10
BAB III...................................................................................................................... 12
PENUTUP.................................................................................................................. 12
3.1.Kesimpulan.......................................................................................................... 12
3.2.Saran.................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 14a
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dewasa ini masyarakat kita telah diberikan berbagai kenyamanan dan
kemudahan melalui kemajuan di bidang IPTEK. Berbagai bidang teknologi saat ini
merupakan bidang yang maju dan berkembang secara cepat. Masyarakat berbagai
kalangan kini dapat dikatakan sudah melek teknologi. Sejak diperkenalkannya
fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi dikenal sebagai
kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi masyarakat dunia. Seiring
berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian pesat.
Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan
setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan gambar akan
terlihat mudah.Mata kuliah fotografi merupakan suatu bidang kajian ilmu yang
dipelajari dalam perkuliahan di jurusan Pendidikan Teknik Busana.
Kajian fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan untuk memberikan
pengetahuan secara praktis dan teoritis bagaimana menggunakan seuatu kamera,
serta mendapatkan gambar atau potret yang memberikan makna pemberian pesan yang
lebih efektif dalam setiap informasi yang akan disampaikan oleh seorang
Humas.Dalam kajian fotografi ini akan membahas tentang sejarah awal mulanya
fotografi,pengertian fotografi, anatomi kamera, pencahayaan, serta proses dan
teknik pengambilan gambar.
1.2.
Rumusan Masalah
· Apa yang dimaksud dengan Fotografi ?
· Bagaimana sejarah Fotografi ?
· Apa yang dimaksud dengan komposisi
dalam fotografi ?
· Apa saja jenis – jenis komposisi dalam
fotografi ?
1.3. Tujuan
· Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan Fotografi
· Untuk mengetahui bagaimana sejarah
Fotografi
· Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan komposisi dalam fotografi
· Untuk mengetahui jenis – jenis
komposisi dalam fotografi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
DEFINISI FOTOGRAFI
Pengertian Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang
berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan
"Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan
menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau
metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat
paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak
ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan
sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar
dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik
dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan
gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran
pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya
tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture),
dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
2.2. Sejarah Fotografi
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera
Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk
menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi
kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski
demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan
Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze
dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada cahaya
namun beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan
gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari
bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah
pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal
sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan
temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris
pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada
tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce
meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera
daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai
imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun
seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian
berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
2.3.
Komposisi
Di dalam The Advanced
Learner's Dictionary of Current English, A S Hornby cs, seperti
dikutip Anto Djoemairi, memberikan komposisi
sebagai: 1. tindakan atau
"seni" menyusun(kata-kata, musik, cetakan dan sebagainya), dan
2. (sesuatu) yang disusun(puisi,
buku, musik, susunan objek yang disusun untuk dilukis atau difoto). Sedang Prof
Dr RM Soelarko memberikan batasan: Komposisi
sebagai pengertian seni rupa adalah susunan gambar dalam batasan satu ruang.
Batasan ruang ini merupakan limitasi, sekaligus syarat mutlak bagi adanya
komposisi(Komposisi, Edisi khusus Foto Indonesia, Oktober 1974, Bandung,
hal. 5).
Di dalam fotografi, masalah komposisi tak kurang pentingnya seperti
pada seni rupa. Tanpa komposisi yang baik, materi yang ada di dalam foto
tersebut, yang sebetulnya mengandung potensi dan nilai-nilai tertentu yang cukup
kuat, bisa menjadi hancur berantakan. Di samping menambah nilai-nilai artistik
dan estetika, pengaturan komposisi mampu menonjolkan objek utama foto. Bahkan
tidak jarang, akan mendukung keberhasilan foto-foto yang kita buat.
Menyusun
komposisi: upaya menyusun elemen-elemen fotoyang esensial seperti bentuk, nada,
warna (dalam fotografi hitam putih " diwakili" oleh nuansa/gradasi
nada kelabu), pola dan tekstur di dalam batasan suatu ruang.
Tujuan:
mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi
sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling
mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan demikian, menjadi lebih enak
dipandang.Penyusunan komposisi membutuhkan adanya suatu ruang tertentu :
Format. Format adalah mengikat, dengan pengertian bahwa suatu komposisi yang
baik dan pas pada format tertentu belum tentu cocok atau sesuai dalam format
yang lain. Untuk memperoleh komposisi yang baik, dituntut agar memiliki
kepekaan tersendiri, yang dapat diperoleh melalui latihan-latihan
berkesinambungan secara tekun, serius dan intensif.
2.3.1. ELEMEN-ELEMEN VISUAL
Dasar komposisi dalam fotografi untuk merancang atau
menyatukan berbagai aspek fotografi yaitu elemen-elemen visual.
Penggunaan elemen visual yang tepat akan lebih memudahkan dalam
perancangan sebuah karya fotografi. Elemen-elemen visual terdiri dari :
1.Garis
Unsur visual
yang paling tua. Garis memiliki arah, bisa naik, tegak, datar atau menyilang.
Memiliki dimensi atau tanpa dimensi, bebas atau diatur, bersambung atau
terputus, melengkung atau melingkar.Garis lurus : kaku, tegang, sportif,
ketelitian teratur dan mapanGaris melengkung : terasa bebas, mengalir dan
luwes, bergerak pelan, agak pasif, lemah lembut, feminim dan halus. Garis yang
sangat melengkung : tajam, aktif dan penuh kekuatan.Garis zig-zag :
kegelisahan, sentakan, tidak teratur dan memberikan kesan bertentanganGaris
menyilang : dinamis, perasaan bergerak.Garis mendatar : tenang, kalemGaris
tegak : seimbang, statis
2. Tekstur
Tekstur dapat ditangkap melalui indera penglihatan maupun indera
peraba. Warna dan tekstur saling berhubungan satu dengan lainnya. Dalam tekstur
hal yang perlu diperhatikan adalah jatuhnya sinar terhadap benda tersebut.
Penyinaran dapat memberikan kesan datar dan kontras.
3. Warna
Warna dapat
memberikan kekuatan elemen yang sangat kuat di dalam fotografi. Dengan warna
dapat mempengaruhi besar kecilnya sebuah bentuk. Foto dengan tampilan
warna-warna yang menarik dapat memberikan atau terasa ‘lebih hidup’ dan memiliki
banyak nuansa. Warna mengandung nilai, nada dan corak. Warna dapat mempengaruhi
emosi serta pengaruh latar belakang terhadap warna yang dilihat. Warna dapat
menipu pandangan karena warna dapat tampil pasif atau menyolok, tampil ke depan
atau belakang.Warna dalam fotografi ada 2 macam :
a.VIVID COLOUR memiliki karakter warna yang ditimbulkan seakan
berteriak, bersemangat, riang, ramai dan terlihat bernuansa keras.
b.PASTEL COLOUR Warna yang memiliki karakter tentram, teduh, halus
dan bernuansa lembut.
4. Bentuk (form)
Bentuk merupakan dasar desain yang pokok dalam fotografi. Bentuk
berhubungan dengan bagaimana sebuah subjek akan ditampilkan sebagai suatu wujud
baik besar, kecil, sebagai bangun (shape) atau sebagai bentuk. Arah jatuhnya
sinar terhadap objek sangat mempengaruhi bagaimana bentuk akan tampil pada
pandangan kita. Sinar dapat merusak kesan (dimensi) bentuk dan membuatnya
tampak datar. Dalam ‘bentuk’ perlu memperhatikan persamaan bentuk (form) dan
bangun (shape) pada objek yang berbeda.
5. Ruang (Space)
Ruang merupakan
daerah sekeliling objek. Ruang di depan dan belakang objek menciptakan kesan
tiga dimensi terhadap komposisi. Perspektif membantu untuk menciptakan kesan
ruang.
2.3.2. JENIS KOMPOSISI
a. KOMPOSISI 1/3 BIDANG
Yaitu: Suatu perpotongan dari sebuah bidang persegi
panjang atau bujur sangkar, dalam hal ini adalah format foto
b. KOMPOSISI ARAH GERAK/PANDANG
Yaitu: ruang di depan objek lebih luas dari pada di
belakang objek
c. KOMPOSISI CENTER OF INTEREST
Yaitu: sebuah objek atau warna yang menjadikan pusat
perhatian
d. KOMPOSISI DIAGONAL
Yaitu: kesan garis yang memotong dari sudut ke sudut
persegi panjang2
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari
penemuan. Yang pertama dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua
dalam bidang kimia menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada
hubungannya satu sama lain dan sebelum masing – masing sampai kepada
kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan
penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera
maupun oleh film.Untuk mendalami bidang fotografi, siapa pun harus punya
pengetahuan dasar yang baik tentang cahaya (light). Hal ini penting karena
cahaya memegang kunci utama dalam penentuan eksposur yang diatur oleh shutter
dan aperture pada kamera. Setelah memahami tentang cahaya, tahap selanjutnya
adalah mengerti tentang pencahayaan (lighting) sehingga mampu menghasilkan foto
yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan.
Komposisi dalam
fotografi tidak erat kaitannya dengan ilmu sains tapi hasilnya berhubungan erat
dengan “aturan” didalamnya. Uraian diatas hanya sebagian
kecil dari komposisi fotografi. Jika komposisi diatas tidak berpengaruh baik
dalam tampilan foto anda, abaikan saja. Tapi jika menurut anda dapat membantu
dalam meningkatkan komposisi foto anda, teruskanlah dan memotretlah sebanyak
mungkin. Hasil akhirnya tergantung bagaimana cara anda mengatur kamera anda
untuk memotret
3.2
Saran
Dalam
penulisan makalah ini tentunya sangat jauh dari idealnya sebuah pembahasan maka
penulis mengharapkan saran dan kritik sebagai masukan kepada penulis untuk
lebih mengembangkan pembahasan yang telah ditulis, sehingga penulisan dalam
sebuah makalah mendekati kepada sebuah idealnya pembahasan materi.
Makalah
yang penulis susun ini semoga dapat sedikit banyak membantu saudara untuk dapat
mengambil hikmah dan langkah nyata untuk ikut merubah dan memperbaiki penyakit
bangsa ini. Jika dalam makalah ini masih terdapat banyak kekeliruan maka penulis
memohon maaf sebesar – besarnya. Karena tak ada gading yang tak retak.
Yogyakarta, 27 September 2018
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
· Pramana, Roy Darwis. Fotografi Digital
Untuk Pemula. Yogyakarta: Klik Publishing
· Chiawono, Agus. Teknik Fotografi
Digital Blitz for Dummies. www.situsfoto.net
· (Basic) Kombinasi Shutterspeed,
Diafragma, dan ISO. www.alvinfauzie.com
· Glossary. www.library.thinkquest.org
· www.wikipedia.com
Komentar
Posting Komentar